Senin, 19 Maret 2012

Wayang Menak

wayang Menak atau disebut juga Wayang Golek Menak merupakan wayang berbentuk boneka kayu yang diyakini muncul pertama kali di daerah Kudus pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwana II. Sumber cerita Wayang Menak berasal dari Kitab Menak, yang ditulis atas kehendak Kanjeng Ratu Mas Balitar, permaisuri Sunan Paku Buwana I pada tahun 1717 M.
Babon induk dari Kitab Menak berasal dari Persia, menceritakan Wong Agung Jayeng Rana atau Amir Ambyah (Amir Hamzah), paman Nabi Muhammad SAW. Isi pokok cerita adalah permusuhan antara Wong Agung Jayeng Rana yang beragama Islam dengan Prabu Nursewan yang belum memeluk agama Islam.

Tokoh dalam Wayang Menak
• Wong Agung Jayeng Rana / Amir Ambyah
• Prabu Nursewan
• Umar Maya
• Umar Madi
• Dewi Retna Muninggar


Menak Kaos

Sebelum menyerang negeri Kuristam, Amir Ambyah lebih dulu pergi ke Medayin menghadap Raja Nursewan untuk mohon ijin mengawini Muninggar. Raja Nursewan merestuinya, dan terjadilah perkawinan yang ke dua antara Amir Ambyah dengan Muninggar. Setelah itu barulah Amir Ambyah pamit untuk menyerang Kuristam dan menangkap raja Jobin.
Di perjalanan pasukan Ambyah bertemu dengan pasukan negeri Kaos yang bermaksud pergi ke Kuristam untuk menyusul raja Jobin. Karena tujuan mereka berlawanan, pertempuranpun tak dapat dihindarkan. Pasukan Kaos kalah dan tunduk. Putri raja Jobin kemudian diperistri Maryunani, sedangkan istri Jobin diambil istri oleh Umarmadi. Negara Kaos segera diduduki Amir Ambyah, dan Maryunani diangkat menjadi raja Kaos
Dikisahkan, pada saat itu Muninggar telah berputra laki-laki yang diberi nama Kobatsarehas. Beberapa tahun kemudian Maryunani juga berputra seorang laki-laki yang diberi nama Ibnu Umar, Yang setelah dewasa diangkat sebagai raja Kaos mengganti Maryunani.

Sumber :
http://wayang.wordpress.com/category/wayang-jenis2/wayang-menak/
http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_Menak

0 komentar:

Posting Komentar