Rabu, 30 Oktober 2013

Contoh Kasus Etika Bisnis Antara Telkomsel dan XL

Salah satu contoh problem etika bisnis yang marak pada tahun kemarin adalah perang provider celullar antara XL dan Telkomsel. Berkali-kali kita melihat iklan-iklan kartu XL dan kartu as/simpati (Telkomsel) saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarif sendiri. Kini perang 2 kartu yang sudah ternama ini kian meruncing dan langsung tak tanggung-tanggung menyindir satu sama lain secara vulgar. Bintang iklan yang jadi kontroversi itu adalah SULE, pelawak yang sekarang sedang naik daun. Awalnya Sule adalah bintang iklan XL. Dengan kurun waktu yang tidak lama TELKOMSEL dengan meluncurkan iklan kartu AS. Kartu AS meluncurkan iklan baru dengan bintang sule. Dalam iklan tersebut, sule menyatakan kepada pers bahwa dia sudah tobat. Sule sekarang memakai kartu AS yang katanya murahnya dari awal, jujur. Perang iklan antar operator sebenarnya sudah lama terjadi. Namun pada perang iklan tersebut, tergolong parah. Biasanya, tidak ada bintang iklan yang pindah ke produk kompetitor selama jangka waktu kurang dari 6 bulan. Namun pada kasus ini, saat penayangan iklan XL masih diputar di Televisi, sudah ada iklan lain yang “menjatuhkan” iklan lain dengan menggunakan bintang iklan yang sama.

Dalam kasus ini, kedua provider telah melanggar peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip dalam Perundang-undangan. Dimana dalam salah satu prinsip etika yang diatur di dalam EPI, terdapat sebuah prinsip bahwa “Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung.” Pelanggaran yang dilakukan kedua provider ini tentu akan membawa dampak yang buruk bagi perkembangan ekonomi, bukan hanya pada ekonomi tetapi juga bagaimana pendapat masyarakat yang melihat dan menilai kedua provider ini secara moral dan melanggar hukum dengan saling bersaing dengan cara yang tidak sehat. Kedua kompetitor ini harusnya professional dalam menjalankan bisnis, bukan hanya untuk mencari keuntungan dari segi ekonomi, tetapi harus juga menjaga etika dan moralnya dimasyarakat yang menjadi konsumen kedua perusahaan tersebut serta harus mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat.

Sumber :

Rabu, 09 Oktober 2013

Penerapan Program Company Social Responsibility (CSR) pada PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk


Sejak awal berdirinya di tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat. 

Hal terpenting yang senantiasa menjadi concern PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk sejak didirikan adalah menjaga hubungan baik dengan para stakeholder. Terus berinteraksi dan tumbuh bersama para pelanggan, pemegang saham, investor, karyawan, pemasok, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan warga sekitar perusahaan, sudah menjadi tekad Ancol.
Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian, Ancol selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) secara nyata untuk tumbuh -kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat dan berpartisipasi secara aktif dalam percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan income generate, pendidikan dan penghijauan sebagai salah satu pilar menuju Ancol Green Company yang menerapkan budaya perusahaan ramah lingkungan.

Program CSR Ancol terdiri dari 5 program utama yang meliputi Program Pendidikan, Program Pengelolaan Lingkungan, Program Sosial Kemasyarakatan, Kegiatan Operasional dan Program Tanggap Darurat. Seluruh program CSR ini berjalan secara bersamaan dan berkesinambungan. Ada banyak program CSR yang telah berjalan dan dikembangkan, antara lain Program ANCOL SAYANG LINGKUNGAN (ASL), SEKOLAH RAKYAT ANCOL (SRA) dan TEENS GO GREEN.

PENDIDIKAN

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, perusahaan bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat membangun Sekolah Rakyat, yang memberikan pendidikan cuma-cuma bagi anak-anak keluarga tidak mampu di sekitar Ancol dan sekaligus ikut berperan aktif dalam program pemerintah WAJIB BELAJAR 9 TAHUN melalui pengembangan program Sekolah Rakyat Ancol (SRA), yang telah membantu warga sekitar dengan memberikan pendidikan gratis tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) bernama Tempat Kegiatan Belajar Mandiri Sekolah SMP Terbuka Rakyat Ancol (SRA) di dua kelurahan sekitar Ancol, yaitu Kelurahan Pademangan Barat dan Ancol.
 

LINGKUNGAN  

Melalui program ASL, Ancol telah mengembangkan kegiatan berbasis masyarakat sekitar untuk pemanfaatan tanaman produktif untuk obat-obatan dan makanan (cendol lidah buaya), pembuatan pupuk kompos dan kertas daur ulang yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perusahaan.

Bentuk lain kepedulian Ancol dapat dirasakan pada program Bina Lingkungan (BL), dimana Ancol turut berperan serta dalam hal keamanan, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar. Bantuan yang telah diberikan antara lain pembangunan fasilitas umum seperti mandi, cuci dan kakus (MCK), perbaikan saluran air dan jalan lingkungan untuk menghindari banjir yang sering terjadi di musim hujan, khitanan masal, serta bakti sosial. 

Perusahaan juga peduli terhadap penghijauan wilayah guna mewujudkan kawasan hijau terpadu. Langkah-langkah tersebut terlihat dengan adanya Program Penanaman 100 Pohon setiap tahunnya, penambahan tanaman bunga sebanyak 1 juta polybag atau kantong setiap tahun, melakukan pembudidayaan tanaman langka yang berfungsi untuk menjaga ekosistem, serta penanaman pohon bakau di Kepulauan Seribu.

SENI & BUDAYA

Di tengah hingar bingar bisnis wisata, kehadiran Ancol sejak awal berdiri sesungguhnya telah membawa misi kesenian dan kebudayaan. Di kawasan wisata terpadu ini hampir tak terhitung jumlah fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mengekspresikan karya seni, baik kesenian tradisional maupun modern. Fasilitas-fasilitas ini antara lain berupa panggung dan arena hiburan yang tersebar hampir di semua wahana. Para pekerja seni, mulai dari penyanyi, penari, pemain opera, wayang, ketoprak, cakilan dan berbagai kesenian lainnya, mendapatkan kesempatan luas untuk tampil.

KEGIATAN OPERASIONAL

Keterlibatan warga sekitar perusahaan untuk bekerja di Ancol cenderung tinggi. Sebanyak kurang lebih 400 pedagang asongan, petugas kebersihan dan ojek motor ikut bekerja di areal Ancol Taman Impian setiap harinya. Kebutuhan part timer di pekan libur sekolah, lebaran, natal, tahun baru serta kebutuhan restoran, foodstall maupun merchandise juga terus bertambah dan selalu melibatkan warga sekitar perusahaan. Selain itu juga ada sekitar 56 nelayan perahu wisata yang berasal dari Indramayu ikut serta dalam mengambil manfaat dari tempat wisata Ancol Taman impian.

PROGRAM SOSIAL


  • Khitanan Massal
Merupakan program rutin tahunan untuk membantu pelayanan kesehatan warga sekitar, petugas kebersihan dan anak karyawan yang kurang mampu. Diadakan 8 Juli 2012 di Masjid Baiturahman, Jaya Ancol bekerjasama dengan Yayasan Rumah Zakat untuk Tim Dokter khitan serta penanganan pasca khitan, diikuti oleh 250 peserta dari Kelurahan Pademangan Barat, Kelurahan Ancol, Kelurahan Pademangan Timur, Kelurahan Sunter Agung dan Kepulauan Seribu serta dari Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa.
  • Santunan Massal
Diadakan 15 Agustus 2012 dengan mengundang 600 anak Yatim dan Dhuafa dari wilayah sekitar, 100 petugas kebersihan serta 100 Purna Bhakti sebagai penerima santunan, tiket gratis dan goody bag dukungan dari mitra usaha Perseroan.

TANGGAP DARURAT

Tanggap Bencana Ancol berada di wilayah utara Jakarta, di kelilingi oleh pemukiman padat penduduk dan langsung bersinggungan dengan bibir pantai sehingga cukup rentan terhadap musibah kebakaran dan banjir air rob dari laut. Oleh karena itu Ancol bersama warga Kelurahan Ancol yang tergabung dalam Ancol Sayang Lingkungan membuat unit tanggap darurat bencana yaitu Ancol Rescue. Tujuan didirikannya Ancol Rescue adalah agar dapat memberikan bantuan sedini mungkin bagi para korban musibah seperti kebakaran dan banjir khususnya lansia dan balita dengan menyediakan nutrisi dalam bentuk bubur kacang hijau, susu dan roti. Selain itu setelah memberikan bantuan nutrisi, Ancol Rescue juga membagikan bantuan pakaian bekas layak pakai yang sudah dikumpulkan oleh karyawan Ancol.

Sumber :
http://www.ancol.com/infokorporat
http://www.ancol.com/infokorporat/csr