Jumat, 01 Oktober 2010


KEBUDAYAAN PAPUA
Provinsi papua terletak dibagian tengah pulau papua atau bagian paling timur west new guinea (irian jaya). Bagian belahan timurnya merupakan Negara papua nugini atau east new guinea. Provinsi papua mencakup seluruh wilayah papua bagian barat maka sering disebut papua barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda wilayah ini dikenal sebagai nugini belanda (nederlands newguinea atau dutch new guinea). Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia wilayah ini dikenal sebagai provinsi irian barat sejak tahun 1969 sampai 1973. Kemudian berganti nama menjadi irian jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tembaga dan emas Freeport.
Di gantinya nama provinsi papua sesuai dengan UU No.21tahun 2001 tentang otonomi khusus papua. Pada tahun 2004 pemerintah Indonesia membagi papua menjadi 2 provinsi yaitu: bagian timur yang tetapmemakai nama papua sedangkan bagian baratnya menjadi provinsi Irian Jaya Barat. Kata papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebagian memacu pada penampilan fisik suku asli .

Jenis kebudayaan papua
1.  Rumah adat
a.      Rum som
Rumah som merupakan rumah keluarga yang didiami ayah dan ibu senior dengan anak laki-laki mereka yang sudah kawin. Disebut rum som karena atapnya yang berbentuk kulit penyu, dan bagian depannya yang menjulur keluar yang member kesan “mengambang” karena tidak ditopang oleh tiang penyangga .



b.      Rum sram
Rum sam adalah rumah pemuda. Rumah ini dibangun untuk menampung anak laki-lakiyang sudah saatnya tidak boleh tidur bersama orang tuanyadidalam bilik keluarga atau rum som.


2.  Bahasa daerah
Bahasa biak digunakan penduduk asli di 19 (Sembilan belas) kecamatan/distrik yang sama dan  hanya dibedakan oleh dialek bahasa. Bahasa yang digunakan di kabupaten niak numfor adalah bahasa Indonesia.


3.  Tari – tarian
Papua terdapat aneka tari daerahyang menarik dan memikat, tarian tersebut berupa Tari Kankarem (tari pembukaan), Tari Mamun (tari perang), Tari Akyaker (tari perkawinan), dll. Tarian tersebut diiringi dengan lagu-lagu wor biak. Tari tradisional biak yang sedang popular saat ini ada 2 yaitu : Tari Yospan dan Tari Mapia.
a.      Tari Yosim Pancar (YOSPAN) diciptakan sekitar awal tahun 1960-an oleh seniman Biak. Tarian ini dikenal saat terjadinya konfrotasi antara Belanda dan Indonesia soal irian barat (papua). Macam bentuk gerak tari Yospan seperti: tari gale-gale, tari balada, tari pacul tiga, tari cendrawasih, tari seka, tari sajojo. Tarian ini biasa dibawakan oleh masyarakat pantai maupub masyarakat pegunungan dan dimainkan dalam penyambutan tamu terhormat, penyambutan turis asing, dan upacara adat. Tarian ini dibawakan oleh para pemuda yang gagah perkasa dan berani. Alat music yang digunakan adalah gitar, stringbass, dan ukulele.


b.      Tari Mapia merupakan tri kreasi baru yang berasal dari pulau mapia. Tarian ini diciptakan sekitar tahun 1920-an dan diperkenalkan ke Biak oleh orang-orang kinmon, saruf dan bariasba.

4.  Keseniaan Papua
a.      Seni kerajinan rakyat
·        Kerajinan anyam-anyaman
·        Kerajinan kerang hias
·        Pengrajinan lainnya.
b.      Seni musik
Wor adalah seni musik tradisional biak numrof , yang dinyanyikan dengan tangga nada pentatonik 1(do),  2(re), 3(mi), 5(sol), dan 6(la). Wor biak tidak mengenal 4(fa) dan 7(si). Tercatat ada sekitar 18 jenis lagu Wor Biak antara lain Kankarem, Moringkin, Kansyaru, Wonggei, Disner, Nambojaren, Erisam, Dow arbur, Dow Mamun, Armis, Aurak, Dow Beyor Warn, Dow Bemun Warn, Kawop, Urere, Randan dan Beyuser. Dan diiringi alat musik “Sireb” atau Sandip yakni alat musik Tifa.

c.       Seni Ukir
Dengan munculnya seni ukir asmat yang terkenal didunia internasional mendorong pengukir muda berbakat asal Biak kambali mengabdikan karya seni nenek moyang dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat adat biak numrof.


5.  Upacara Tradisional Papua
Orang-orang tua Biak mengatakan “Nggo Wor Baindo Na Nggo Mar” (tanpa upacara/pesta adat akan mati). Maka dalam kehidupan suku Biak selalu diwarnai dengan upacara adat.

Upacara tradisional atau pesta adat Biak sering disebut Wor atau Munara, yang dilaksanakan untuk melindungi seorang individu yang beralih peran dari satu peran sosial ke peran sosial brikutnya.
Jenis Upacara Adat Biak
Ø      Munara Kafko Ibui, Kinsasor (Menembak dengan anak panah dan busur);
Ø      Munara Sababu (upacara membawa turun);
Ø      Munara Famamar (upacara mengenakan cawat (marj), dan sraikir kneram
Ø      (melubangi telinga);
Ø      Munara Panani Sampar (mengenakan manset yang dibuat dari kulit kerang);
Ø      Munara Kapapknik (upacara cukur rambut);
Ø      Munara Sraikir Snonikor (upacara melubangi sekat hidung);
Ø      Munara Pananai Mansorandak (mencuci muka, dengan didahului dengan busur yang dibentang);
Ø      Munara Kabor-Insos (wor kapakpok);
Ø      Karindanauw (upacara pertunangan);
Ø      Munara Yakyaker Farbakbuk ( upacara perkawinan);
Ø      Worak atau Wor Mamun (upacara perang);
Ø      Kafkofer Afer atau Afer (melemparkan kapur = mengikat perdamaian);
Ø      Wor saso atau Myow Rum Babo (tarian pencobaan untuk rumah baru);
Ø      Kankanes Ayob atau Munabai (ratapan untuk mati);
Ø      Farbabei (menyematkan atau menggantungkan tanda mata);
Ø      Panamnomes Romawi (penghancuran warisan);
Ø      S’panggung Bemarya (orang membungkus mayat);
Ø      S’erak I (pemakaman di tepi karang);
Ø      Wor Ras Rus (menggali tulang orang mati untuk dikuburkan kembali);



0 komentar:

Posting Komentar